Hujatan Terhadap Sang Juara

0 Comments

Pergelaran Piala Eropa 2020 ini banyak terjadi berbagai bentrok antar negara eropa khususnya bagi para fans sepak bola di negaranya. Oleh karena itu terjadi berbagai hujatan atau kritikan terhadap sang juara Piala Eropa 2020 ini salah satunya kritikan terhadap salah satu pemain Italy yakni Ciro Immobile hingga banyaknya fans dari inggris untuk mengulangi partai Final Euro 2020 ini. Untuk lebih jelasnnya sebagai berikut.

Ciro Immobile dikritik karena minim kontribusi di Piala Eropa 2020 lalu. Tapi, Immobile tidak memusingkan karena pada akhirnya Italia menjadi Juara Euro 2020 Immobile jadi andalan Lazio musim lalu ketika dia membuat 25 gol dari 41 penampilan di seluruh kompetisi, termasuk 20 gol di Serie A. Maka wajar jika pelatih Italia Roberto Mancini mengandalkannya. Immobile dipasang di lini serang bareng Lorenzo Insigne dan Federico Chiesa atau Domenico Berardi. Menjadi goal getter, tugas utama Immobile adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya di Piala Eropa 2020.

Tapi, Immobile jauh dari yang diharapkan karena sepanjang turnamen cuma bikin dua gol, itu pun di fase grup saat menghadapi Turki dan Swiss. Sepanjang fase gugur, Immobile mati kutu. “Mancin memberikan kesempatan saya untuk unjuk gigi, saya senang sekali. Saya sebenarnya ingin mencetak beberapa gol lagi, tapi yang terpenting Italia bisa jadi juara,” ujar Immobile “Anda harus yakin dengan mimpi yang ada. Saya cuma memulai karier di kota kecil, Torre Annunziata, dan kini saya adalah juara Eropa,” sambungnya. “Saya ingin berterima kasih kepada semua orang atas dukungannya. Semua orang Italia harus merasa jadi juara Eropa,” tutup Ciro Immobile.

Di sisi lain puluhan ribu fans inggris meminta UEFA untuk mengulagi partai final karena berbagai alasan sebagai berikut. Dalam petisi yang meminta untuk mengulangi pertandingan final Piala Eropa 2020, pembuat petisi menyoroti ketidakadilan wasit terhadap Italia. Salah satunya adalah momen ketika Giorgio Chiellini menarik Bukayo Saka di pengujung babak kedua. Momen itu dinilai pantas diganjar kartu merah dan bukan hanya sekadar kartu kuning. Tak sampai di situ, Italia juga dinilai banyak melakukan pelanggaran sepanjang laga. Hingga Selasa (13/7) pagi, petisi ini sudah ditandatangani oleh 81 ribu orang.

“Itu adalah laga yang tidak adil dan wasit membiarkan seluruh pelanggaran pada tim Inggris yang dilakukan Italia,” 

Menariknya, bukan hanya suporter Inggris yang ikut menandatangani petisi ini, melainkan juga suporter Italia. Suporter Italia memanfaatkan petisi ini untuk kembali merayakan kemenangan mereka.

“Saya orang Italia dan saya menandatangani ini karena saya ingin mereka kalah untuk kedua kalinya,” ucap penulis bernama Alessandro Cascio.

Sejumlah momen menjadi perhatian selama 120 menit. Salah dua yang paling disorot fans Inggris yakni pelanggaran profesional Giorgio Chiellini yang menarik Saka dan injakan Jorginho kepada Jack Grealish.

Wasit asal Belanda Bjorn Kuipers “hanya” mengganjar Chiellini dan Jorginho dengan kartu kuning. Hal itulah yang menjadi faktor pemicu pembuatan petisi ini.

“Semua dorongan, tarikan, ditambah tendangan dan Italia masih diizinkan untuk menang? Jelas bias,” ucap inisiator petisi, Sharon Guilmen.

“Pemain Italia seharusnya diberi kartu merah dan pertandingan ulang harus terjadi dengan non-bias. Wasit ini sama sekali tidak adil,” tambahnya.

Hingga tulisan ini dirilis, lebih dari 60.000 fans Inggris telah membubuhkan tanda tangan mereka .

Pendukung Inggris memang kecewa berat setelah apungkan eksektasi tinggi. Maklum, The Three Lions belum lagi juara turnamen mayor sejak Piala Dunia 1966.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *