Yuk Simak 3 Jenis Rumah Adat dari Sumatera Utara

Salah satu provinsi yang jadii cagar budaya Indonesia adalah Sumatra utara, masyarakat sumatera utara ini masih senang melestarikan dan merawat peninggalan warisan dari nene moyang mereka sampai saat ini. Rumah adat sumatera utaraini banyak sekali macamnya.
Alasan yang menjadikan rumah adat di pulau ini banyak karena suku yang ada juga sangatlah banyak. Setiap suku yang ada dipulau ini punya rumah adatnya masing-masing.
Walaupun satu pulau tapi rumah adatnya ini memiliki arsitektur yang beda. Perbedaan tersebut biasanya dari bagian atapnya. Bentuk rumahnya ini ada yang rumah panggung dan ada yang tidak. Ini dia beberapa rumah adat yang harus Anda tahu:
- Rumah Adat Karo
Saah satu rumah yang paling terkenal adalah rumah adat karo, rumah ini sering sekali dijadikan tujuan untuk berwisata baik bagi para wisatawan lokal hingga wisatawan dari luar.
Rumah adat yang satu ini merupakan rumah adat yang ukurannya paling besar jika dibandingakan dengan rumah adat lainnya. Tinggi dari rumah adat yang satu ini bisa sampai 12 meter.
Walaupun rumahnya sangat tinggi tapi rumahnya di bangun tanpa menggunakan paku. Rumah yang satu ini memiliki 16 tiang untuk peyangganya supaya rumah ini jadi semakin kuat.
Rumah adat yang satu ini punya nama lain yaitu adat Siwaluh Jabu, arti dari nama tersebut adalah rumah ini di tempati oleh 8 orang keluarga yang memiliki peran masing-masing.
- Rumah Adat Nias
Rumah adat nias juga termasuk rumah adat dari Sumatra utara, bentuk dari rumah ini jauh lebih kecil jika kita bandingkan dengan rumah karo. Jenis dari rumah adat niasa ini ada dua pertama Omo Hada dan yang kedua Omo Sebua.
Untuk rumah adat Omo Hada bisanya di tempati oleh masyarakat biasa, sedangkan untuk rumah adat Omo Sebua biasanya di tempati oleh para ningrat.
Jika kita lihat dari bentuknya rumah adat ini tidak jauh beda dengan rumah karo, hanya ukurannya saja yang membedakannya. Rumah adat ini termasuk rumah panggung, untuk rumah adat Omo biasanya tinggi kolongnya mencapai 2-5 meter, sedangkan rumah adat Omo Hada, tinggi kolongnya mencapai 1-2 meter.
Bahan dasar dari rumah ini yaitu jenis kayu nibung, kayu ini biasanya digunakan untuk bagian penyangganya. Untuk rumah adat Omo Hada atapnya terbuat dari rumbia, tapi rumah adat Omo Sebua atapnya terbuat dari tanah liat.
Rumah yang satu ini juga tahan akan gempa karena pondasinya sangat kokoh, di dalam pondasinya ada balok yang berbentuk diagonal yang bisa memberikan stabilitas dan fleksibelitas.
- Rumah Adat Bolon
Rumah adat yang selanjutnya ada rumah adat bolon, rumah adat yang satu ini bentuknya cukup unik karena memiliki bentuk atap yang mirip dengan pelana dari kuda, bagian ujung dari atapnya juga sangat lancip.
Rumah adat yang satu ini juga termasuk rumah panggung dan memiliki kolong yang tingginya 1,7 meter dari tanah. Rumah adat yang satu ini juga tidak memiliki sekat jadi didalamnya terbuka begitu saja.
Rumah adat ini dindingnya terbuat dari papan kayu dan untuk bagian atapnya di buat dari anyaman daun rumbia atau ijuk. Rumah ini juga sama dengan rumah adat Sumatra utara lainnya tidak meggunakan paku, jadi bahan material dari rumah ini benar-benar semuanya alami.
Nah itu dia 3 rumah adat khas dari Sumatra utara.